Serunya Berburu Asisten Rumah Tangga

By : Rina MW

Artikel dibawah ini pernah saya kirim setelah Idul Fitri kemarin ke salah satu media terkenal, alhamdulillah ditolak dengan sukses…hehehe belum rezekinya kali ya, atau mungkin momennya kurang tepat harusnya saya mengirimnya sebelum lebaran Idul Fitri. Nekat juga sih ngirim langsung ke media yang sudah beken banget, sekadar pengen menjajal kemampuan. Tetep semangat teruuuus belajar nulis. Karena batal terbit di media jadinya saya posting disini aja deh…gak apa-apa timingnya kurang tepat juga, karena mencari ART itu kan bisa kapan saja tidak selalu pasca Idul Fitri.

 

Libur Idul Fitri sudah berakhir menyisakan kebahagiaan yang indah karena bisa merayakan lebaran bersama keluarga, sanak saudara, teman dan sahabat baik di tanah kelahiran maupun di tempat tinggal sekarang (bagi yang tidak  mudik karena tidak punya kampung halaman seperti saya hehehe), dan menyisakan lelah tentunya. Bagi para ibu rumah tangga sudah menjadi agenda rutin selepas lebaran kerja bakti merapikan isi rumah yang seperti kapal pecah karena begitu banyaknya agenda silaturahim diluar rumah yang menjadikan pekerjaan rumah untuk sementara waktu kita singkirkan terlebih dahulu. Terlebih lagi dengan mudiknya si mba atau si mbok atau si bibik dari sebelum lebaran. Lengkaplah sudah kerepotan itu melanda para ibu-ibu di seantero jagat Indonesia yang terbiasa mempunyai asisten rumah tangga setelah libur lebaran.

Bagi ibu-ibu yang bukan pekerja kantoran mungkin tidak terlalu masalah tanpa bantuan ART (asisten rumah tangga) untuk ngurusi sebagian tugas domestiknya dalam urusan rumah tangga. Tetapi bagi para wanita bekerja dan mempunyai anak-anak yang masih sekolah terutama balita mungkin semua mengalami ritual yang sama, galau mencari kembali para ART yang  resign dari sebelum lebaran atau yang tidak ada kabarnya lagi setelah lebaran padahal katanya mau balik lagi bekerja di rumah kita. Ternyata istilah PHP berlaku juga untuk para ART hehe karena saya sering juga diPHPin para ART yang dulu-dulu, janjinya mau balik lagi setelah lebaran tapi ternyata tidak ada kabarnya lagi hingga batas waktu cuti sang ART selesai. Jika dikontak pun jawabannya mengecewakan atau samasekali tidak bisa dikontak.

Topik tentang ART selalu jadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Seperti di kantor saya sekarang ini, hampir tiada habisnya cerita dari ibu-ibu disini yang kesulitan mencari ART. Termasuk saya sendiri jika dibuat daftar nama pembantu sejak saya menikah 18 tahun yang lalu hingga sekarang mungkin sudah puanjaaaang daftar nama itu saking seringnya gonta ganti ART hehe.

Mempunyai ART sama saja dengan mempunyai karyawan dalam suatu perusahaan, begitu kata dosen saya saat memberikan kuliah Manajemen SDM. Harus pinter-pinter mengelola sdm yang satu ini jika kita ingin dia loyal dan jujur selama bekerja dengan kita. Berdasarkan pengalaman saya sendiri dari sejak jaman saya masih bocah (mama saya selalu mempunyai ART)  memang tidak mudah mempunyai ART yang setia, jujur dan bisa diandalkan. Karakternya yang macam-macam dan karena rata-rata mereka berpendidikan hanya di bangku Sekolah Dasar membuat setiap ART yang pernah bekerja di lingkungan keluarga saya begitu unik dan meninggalkan berjuta cerita yang menarik. Semua berpulang pada diri kita sendiri sebagai majikan bagaimana mengelola mereka sebagai pegawai kita.

Alhamdulillah sampai saat ini saya masih diberi ART yang cukup baik, kerjanya bagus, amanah, sopan dan bisa menjaga anak-anak saya dengan baik saat saya tidak ada di rumah. Mencari ART hampir sama juga mencari jodoh, gampang-gampang susah. Yang berminat kerja memang banyak tapi mendapatkan yang klik di hati kita sebagai majikan tentu tidak banyak, begitu pula sebaliknya mungkin para calon ART pun mencari majikan yang klik dihatinya supaya mereka bisa bekerja dengan baik dan nyaman. Saya punya beberapa pengalaman unik saat mencari calon ART, salah satu cerita unik itu adalah saat anak pertama masih berusia kurang dari 4 tahun dan saya baru melahirkan anak kedua. Ada tetangga menawarkan calon ART pada saya, dibawalah calon ART itu ke rumah untuk saya “wawancara” dulu dan saya kenalkan pada anak saya. Begitu sang calon ART itu datang saya panggil anak saya lalu saya katakan “Kakak…ini nanti yang nemenin kakak ya kalau umi berangkat ngajar”. Spontan anak saya berteriak dan menangis. Dia tidak mau orang itu ada di rumah kami untuk menjaganya dan dia bilang takut dengan calon ART itu. Saya kaget bukan kepalang dengan reaksinya yang tak terduga itu. Baru kali ini anak saya ketakutan seperti itu pada orang lain yang baru ditemuinya. Tidak mau banyak bicara lagi saya langsung akhiri wawancara dengan orang itu dan menyuruhnya pulang.

Sebelumnya memang pengasuh anak pertama saya cukup lama bekerja dengan saya dari mulai anak saya 7 bulan sampai anak saya berusia 3,5 tahun. Sejak kejadian itu jika ada calon ART yang ditawarkan pada saya, saya selalu bertanya dulu pada anak saya apakah dia mau jika pengasuhnya orang itu? Jika anak saya tidak mau saya tidak akan mempekerjakan orang itu menjadi pengasuh anak saya. Saya memang tidak menggunakan jasa baby sitter untuk pengasuhan anak saya, bukannya apa-apa takut tidak bisa menggaji mereka…hehehe maklumlah saya cuma pegawai negeri biasa, gaji saya tidak cukup untuk membayar baby sitter.

Berikut beberapa tips dalam mencari ART sesuai dengan kualifikasi yang kita inginkan berdasarkan pengalaman yang sudah saya rasakan bertahun-tahun :

  1. Tentukan dahulu keperluan anda dengan ART tesebut apakah hanya sebagai pengasuh anak balita saja atau untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga anda.
  2. Mencari di yayasan pembantu rumah tangga juga harus selektif, sebaiknya cari yayasan yang recommended dari teman atau keluarga anda yang sudah pernah menggunakan jasa yayasan tersebut.
  3. Jika tidak mau menggunakan jasa yayasan pembantu, minta bantuan tetangga, teman atau keluarga anda mencarikan ART yang sudah anda tentukan kriterianya.
  4. Jika sudah ada calon ART wawancarailah dulu calon ART tersebut, jangan segan-segan mengatakan padanya bahwa orang yang anda butuhkan itu kriterianya seperti apa dan pekerjaan yang harus dilakukan itu apa.
  5. Bersikaplah sedikit tegas tetapi bersahabat saat mewawancarai calon ART anda, walaupun anda sangat membutuhkan jasa mereka tapi tunjukkan bahwa anda adalah majikan yang mempunyai aturan main yang jelas jika dia bekerja pada anda. Inshaa Allah calon ART anda tidak berani iseng coba-coba jika aturan main anda sangat jelas.
  6. Jika sudah deal dengan kesepakatan yang anda peroleh dari hasil wawancara dengan calon ART anda pekerjakanlah mereka secara manusiawi, berikan juga kenyamanan dan kepercayaan saat mereka bekerja sehingga mereka betah bekerja dengan anda.
  7. Jika masih belum juga mendapatkan ART yang sesuai dengan kriteria anda walaupun anda sudah mencari kesana kemari, perbanyaklah berdoa minta pada Yang Maha Kuasa supaya kita diberikan ART yang baik yang sesuai dengan kriteria yang anda inginkan inshaa Allah pasti akan Allah berikan untuk anda. Saya sudah sering mempraktekkannya dan alhamdulillah selalu berhasil.

Semoga bermanfaat ya tips sederhana diatas itu, selamat berburu ART.

#HariKedua

#One DayOnePost

#ODOP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3 pemikiran pada “Serunya Berburu Asisten Rumah Tangga

Tinggalkan komentar